Sedekah Bumi

Sedekah bumi Desa Made adalah salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat Desa Made, Kecamatan Sambikerep, Surabaya Barat, Jawa Timur. Tradisi ini berlangsung setelah panen raya di Desa Made, dimana panen biasanya pada bulan September dan Oktober. Acara ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yang diadakan secara berturut-turut diawali dengan campur sari dan wayang kulit yang diadakan di punden Singojoyo.



Acara hari berikutnya adalah kirab tumpeng dan prosesi ruwatan. Sedekah bumi ini terlaksana atas permintaan warga yang bekerjasama dengan berbagai pihak. Dari setiap RW yang ada di Desa Made masing-masing membuat satu buah anchak (tumpeng) untuk ruwatan desa. Tumpeng-tumpeng tersebut memiliki bentuk yang beraneka ragam seperti singa, ukar naga, reog, menara dan lain-lain. Tumpeng tersebut terdiri dari susunan berbagai hasil bumi seperti kacang panjang, tomat, cabai, bawang, rempah-rempah dan lain-lain. Tumpeng tersebut bisa mencapai 3 (tiga) meter. Tupeng ini nantinya akan dikirab atau diarak menuju punden Singojoyo. Setelah semua tumpeng terkumpul dan warga desa telah hadir di punden, maka acara ruwatan desa pun dimulai. Ruwatan ini adalah doa bersama untuk keselamatan seluruh warga Desa Made. Sebelum pembacaan doa, didahului dengan ngajubno yaitu memberikan tumpeng kepada sesepuh desa sebelum diruwat. Prosesi ini sebagai penghormatan kepada sesepuh yang telah memberikan nasihat dan petuah kepada seluruh warga. Rangkaian acara lainnya yaitu gulat okol dan juga penampilan kesenian ludruk khas Jawa Timur.



Puncak dari acara sedekah bumi ini adalah ketika semua warga masyarakat dipersilakan untuk mengambil dan menikmati makanan, minuman, dan aneka kue serta buah-buahan yang ada di sana. Sedekah bumi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Gusti Allah atas panen dan hasil bumi yang telah diperoleh warga masyarakat. Selain itu juga sebagai penghormatan kepada Mbah Joyo sebagai cikal bakal dari Desa Made. Pada acara ini, semua orang bersuka cita dimana saudara atau teman dekat maupun jauh datang untuk bersilaturahmi untuk saling berbagi kebahagiaan hampir mirip ketika hari Raya Idul Fitri bagi umat muslim. Sehingga masyarakat menyatakan bahwa "sedekah bumi iku riyoyone wong made" yang artinya sedekah bumi itu adalah Idul Fitri-nya orang Made.


I BUILT MY SITE FOR FREE USING